Sabtu, November 08, 2008

Do'a dikala ragu akan dirinya...:)

Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Senin, Oktober 27, 2008

Perenungan : Serial CINTA



;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
Tulisan ini mengingatkanku pada seorang wanita yang senyumnya selalu kurindu...
seorang wanita yang belaiannya kutunggu..., dan seorang laki - laki yang menjadi inspirasiku Teruntuk kepada Ibu dan Abahku....Maafkan jika anakmu ini tak berbakti dengan baik

Lelaki itu sudah mengabdi pada ibunya sampai tuntas. Ia menggendong ibunya yang lumpuh. Memandikan dan mensucikannya dari semua hadatsnya. Ikhlas penuh ia melakukannya. Itu balas budi dari seorang anak yang menyadari bahwa perintah berbuat baik kepada orang tua diturunkan Allah persis setelah perintah tauhid.

Tapi entah karena dorongan apa ia kemudian bertanya kepada Umar Bin Khattab: "Apakah pengabdianku sudah cukup untuk membalas budi ibuku?" Lalu Umar pun menjawab: "Tidak! Tidak cukup! Karena kamu melakukannya sembari menunggu kematiannya, sementara ibumu merawatmu sembari mengharap kehidupanmu".
Tidak! Tidak! Tidak! Tidak ada budi yang dapat membalas cinta seorang ibu.
Apalagi mengimbanginya.
Sebab cinta ibu mengalir dari darah dan ruh. Anak adalah buah cinta dua hati. Tapi ia tidak dititip dalam dua rahim. Ia dititip dalam rahim sang ibu selama sembilan bulan : disana sang hidup bergeliat dalam sunyi sembari menyedot saripati kehidupan sang ibu. Ia lalu keluar diantar darah: inilah ruh baru yang dititip dari ruh yang lain. Itu sebabnya cinta ibu merupakan cinta misi. Tapi dengan ciri lain yang membedakannya dari jenis cinta misi lainnya, darah! Ya, darah! Anak adalah metamorfosis dari darah dan daging sang ibu, yang lahir dari sebuah kesepakatan. Cinta ini adalah campuran darah dan ruh. Ketika seorang ibu menatap anaknya yang sedang tertidur lelap, ia akan berkata di akar hatinya: itu darahnya, itu ruhnya! Tapi ketika ia memandang anaknya sedang merangkak dan belajar berjalan, ia akan berkata di dasar jiwanya: itu hidupnya, itu harapannya, itu masa depannya! Itu silsilah yang menyambung kehadirannya sebagai peserta alam raya. Itu kelezatan jiwa yang tercipta dari hubungan darah. Tapi di atas kelezatan jiwa itu ada kelezatan ruhani. Itu karena kesadarannya bahwa anak adalah amanat langit yang harus dipertanggungjawabk an di akhirat. Kalau anak merupakan isyarat kehadirannya di muka bumi, maka ia juga penentu masa depannya di akhirat. Dari situ ia menemukan semangat penumbuhan tanpa batas: Anak memberinya kebanggaan eksistensial, juga sebuah pertanggungjawaban dan sepucuk harapan tentang tempat yang lebih terhormat di surga berkat do'a-do'a sang anak. ............ ......... .....

(Anis Matta : Serial Cinta)

Minggu, Oktober 26, 2008

Buat Para Pendosa


From YM Al-Azhar Peduli:

Buat para pendosa, buat para pengrajin maksiat, ini mudah-mudahan bisa melegakan hati saudara semua:

Ada hadis Qudsi: wahai hambaku, kalian senengnya bikin dosa siang dan malam,tapi Aku akan tetap mengampuni
dosa kalian.

Di hadis lain Allah menyatakan, Jika hamba-Ku datang pada-Ku dengan dosa sebesar gunung,
sedalam lautan dan seluas daratan, maka Akupun menerimanya dan memberikan ampunan sebanyak dosa yang dilakukan, bahkan lebih.

Ini lah Allah.....
Dialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang;
Kabarkanlah hamba2-Ku bahwa Aku ini adalah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.
Subhanallah...

www.alazharpeduli.com

Tumbuhan Apa Ini ??

Subhanallah .....

Ini tumbuhan apa ya .......??/
Sebagian kiTA pasti taHu !!
SebagiAn laGi pasTi tidak taHu ....

SebagiAn orAng berFikir "waH,,, indAh bAngEt !!!"
SebagiaN mungkiN berFikir, "HalAh, biAsa, ne tuMbuhAn biAsanYa tuMbuh Liar di beranDa keBun BelakaNg rumaHku ...!!"

Anda BerfikiR bagAimana ......????

Apa yang kita Lihat beruLang-ulang ...
Apa Yang KiTa denGar BerKali-kaLi ...
aPa yaNg kita rasA setIap saAt ...
seringKali itu akaN menJadi "PARADIGMA" dalam pemikiran Kita ......


Seandainya Rasulullah Ke Rumah Kita



Oleh: Nove (Diforward dari seorang sahabat, Al Muhandis).


Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita...

Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita. Apa yang akan kita lakukan ? Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.

Beliau tentu tersenyum...

Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat Video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam.

Beliau tentu tetap tersenyum...

Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa. Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.

Beliau tentu tersenyum...

Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita ? Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal lagu-lagu barat daripada menghapal Sholawat kepada Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita.

Beliau tentu tersenyum...

Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Power Rangers atau Kura-kura Ninja. Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi ruang Shalat. Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW.

Beliau tentu tersenyum...

Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita. Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita ? Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun azan berbunyi.

Beliau tentu tersenyum...

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al Qur'an. Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.

Beliau tentu tersenyum...

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita. Betapa senyum beliau masih ada di situ... Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan rumah kita... Apa yang akan kita lakukan ? Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita ? Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.

Maafkan kami ya Rasulullah.. .

Masihkah beliau tersenyum ?

Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir... Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah.. .

Website: www.trend-indonesia .com
Email/ Friendster: trend.indonesia@ gmail.com

____________ _________ _________ _________ _________ __

Jumat, Oktober 17, 2008

Perenungan Menggapai "Next Level"


Perenungan Menggapai "Next Level"

Hikmah Gemilang: Jalan menuju NEXT LEVEL tdk selalu lurus…
ada tikungan bernama KEGAGALAN…
Ada bundaran bernama KEBINGUNGAN…
Tanjakan bernama TEMAN…
Lampu merah bernama MUSUH…
Lampu kuning bernama KELUARGA…
Engkau akan mengalami ban PECAH…
itulah PROSES…
tapi jika engkau membawa ban serep bernama TEKAD…
Mesin bernama KETEKUNAN…
Asuransi bernama PERCAYA…
Penolong bernama ALLAH…
Kau akan sampai di daerah yang disebut…
KELULUSAN… .

Perenungan Rasa Syukur

Al-Azhar Peduli (9/22/2008 2:56:22 AM):

sahabat tw gak sey, gak ada seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak. Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri. berusaha yuk untuk bersyukur doakan aku ya agr bs bersyukur..

Perenungan Tentang Cinta

Tentang Cinta

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada
pada tiap-tiap diri manusia,,,
ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih
dan suci....
Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan
menerimanya.
Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,
tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan,
kedustaan,
penipu,
langkah serong dan lain-lain
perkara yang tercela.
Tetapi jika ia jatuh kepada
tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati,
keikhlasan,
setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain
perangai yang terpuji.~ Hamka